Warnanya yang mencolok, perpaduan antara hitam dan oranye membuat menarik untuk dilirik. Pemilihan warna kontras didasari untuk tidak menggunakan warna-warna lembut khas produk ibu & bayi, seperti pink dan biru muda.
Tagline ‘Kasih ASI? Tanya Saya’ pun terkesan menantang siapapun yang melihatnya. Menantang untuk mencari tahu lebih jauh tentang hal yang awalnya agak canggung untuk ditanyakan karena bersifat pribadi. Kata ‘kasih’ digunakan karena mengandung 2 arti, memberi dan cinta. Dua arti tersebut menggambarkan proses menyusui yang memberi cinta tiada henti.
Logo ditengah, pasangan breastfeeding dyad – ibu dan bayi, sementara lingkaran berarti lingkungan yang mendukung menyusui mulai dari ayah, keluarga, kantor, petugas Kesehatan, dan Masyarakat. Dalam pembuatannya, logo ini mengalami beberapa kali perubahan dan pengetesan di Masyarakat.
Pin ‘Kasih ASI? Tanya Saya’ diciptakan* tahun 2007 sebagai tanda pengenal para konselor laktasi terlatih. Hal ini dilakukan agar masyarakat mulai bertanya tentang menyusui, dengan begitu konselor laktasi dapat memulai memberikan informasi relevan dan mencoba menggali permasalahan menyusui si ibu. Tanda pengenal ini juga berguna menandai seseorang (baca: konselor laktasi) sebagai sumber informasi terpercaya dalam memberikan informasi tentang manajemen laktasi yang tepat dan lengkap.

courtesy of Siti Mulyanni
Dalam dunia menyusui, merasa-ASI-kurang merupakan akibat dari sebab yang beragam. Bisa saja karena posisi dan pelekatan saat menyusui yang kurang tepat, atau karena bayi yang kerap menangis dan ibu langsung mengasosiasikannya dengan jumlah ASI yang kurang, dan masih banyak lagi. Jika tidak segera ditangani atau dicari penyebabnya, maka akan berujung pada percaya diri ibu yang menurun, intensitas menyusui yang berkurang, dan gawatnya, beralih kepada cairan selain ASI.
Disinilah peran dari Konselor Laktasi yang dapat membantu ibu mencari penyebab dan inti masalah agar bersama mendapat solusi. Konselor Laktasi terlatih juga diharapkan dapat memberikan informasi yang relevan dan bantuan praktis yang dibutuhkan si ibu dengan cara konseling dan tanpa menghakimi atas apapun yang telah dan/atau yang sedang ibu lakukan. Kami akan duduk sama tinggi, berbagi, berdiskusi, dan berada disisi untuk berikan dukungan.
“Attributes of the peer counsellors included their friendliness, being women and giving support in a familiar and relaxed way” (Jolly Nankunda, 2009)

courtesy of Mercy Corps
Bagi para ibu dan anggota Masyarakat lain: jika menemukan orang dengan pin KATS silahkan jangan segan untuk bertanya karena anda bertemu orang yang tepat yaitu Konselor Laktasi yang terlatih menjawab kekhawatiran anda dalam menyusui atau apapun yang berhubungan dengan manajemen laktasi.
0 komentar:
Posting Komentar